Minggu, 29 Maret 2020

Pernah mendengar bayi yang baru saja lahir diletakkan ke dalam sebuah alat inkubasi untuk dihangatkan? Seperti apakah cara kerjanya sehingga alat tersebut dapat menghantarkan panas? Bagaimana dengan incubator yang kamu temui di laboratorium kimia ataupun mikrobiologi apakah sama?
 
Jika dilihat dari bentuknya memang antara incubator bayi dan incubator laboratorium memiliki kesamaan dalam nama, tetapi dilihat dari bentuknya terlihat sangat berbeda.Dilihat dari kegunaannya incubator pada bayi seperti sebuah wadah tertutup dengan suhu yang dapat kita control sesuai kebutuhan,agar menghasilkan panas yang dapat diserap oleh jaringan kulit bayi,dengan desaign yang sudah dirancang sebagai life support untuk bayi, baik itu premature maupun bayi normal.
 
Sedangkan incubator untuk laboratorium secara sekilas hampir mirip dengan oven, Siapa yang bekerja di laboratorium sebuah rumah sakit? Apakah sudah memiliki oven dan incubator? Lalu bagaimanakah peletakkan dari instrumen incubator dan oven yang kalian miliki, apakah berdekatan ataupun terletak dalam ruangan berbeda, dan apakah yang membedakan?.
 
Secara kasat mata terlihat hampir mirip ditambah fitur-fitur pengaplikasian yang hampir sama tetapi berbeda cara penggunaan dan fungsinya dalam bekerja. Oven yang ada di laboratorium sebenarnya memiliki kesamaan terhadap autoclave, meskipun secara fisik memang terlihat berbeda, Oven memiliki fungsi untuk mensterilkan alat-alat kerja di laboratorium.
 
Lalu apakah perbedaan dengan autoclave? Bukannya ia juga memiliki kesamaan untuk mensterilisasi alat kerja pada laboratorium? Yang membedakan adalah autoclave melakukan fungsinya untuk mensterilisasai dengan memanfaatkan panas dari uap air, sedangkan oven kebalikannya alat ini mesterilisasi alat laboratorium tidak menggunakan uap air, melainkan memanfaatkan panas dari udara. 
 
Udara diakumulasi dalam suatu alat untuk menghantarkan panas melalui energy listrik , sehingga sangat berpengaruh apabila kita bekerja menggunakan sebuah oven lalu tidak menutupnya dengan rapat, alhasil suhu pada alat akan terus turun dan kinerja alat untuk mensterilkan bisa menurun karena akan ada hawa udara yang masuk melalui celah-celah kecil, olehnya penggunaan setiap instrument laboratorium tidak dapat sembarangan , diperlukan training refresh setiap perbulan untuk memastikan kinerja mengurangi human error.
 
Sedangkan incubator, dilihat dari sisi yang dijelaskan di awal alat ini berperan dalam menginkubasi atau menggerami dengan menggunakan suhu yang juga terkontrol agar dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Oven biasa dijumpai di laboratorium kimia sedangkan Incubator sering dijumpai di laboratorium mikrobiologi. Mengapa? Apakah manfaat alat ini sangat dibutuhkan di bagian mikrobiologi?
 
Hal inilah yang akan kita ulik secara singkat tentang apakah itu incubator? Bagaimana cara kerja dia mengantarkan panas untuk menumbukan atau menginkubasi sampel bakteri,mikroba, dll? Serta kualitas kinerja alat ini menjadi salah satu alat yang harus ada dalam laboratorium mikrobiologi.

 Mengenal Incubator Laboratorium

mengenal-incubator-laboratorium
 
Incubator adalah sebuah perangkat berbentuk kubus ,yang digunakan untuk menginkubasi, menggerami atau mengembangbiakkan bakteri ataupun sel mikroba lainnya dengan memanfaatkan suhu dan kelembapan yang dapat dikontrol sesuai kebutuhan.Suhu yang dihasilkan bervariasi sesuai kebutuhan dimana rentang pengaturan suhu inkubator adalah mulai dari ±5°C hingga 70°C (derajat celcius). Tetapi pertumbuhan kuman berbeda-beda tetapi suhu optimal yang digunakan dalam penginkubasian media ada pada suhu 37°C (derajat celcius).
 
Hampir sama dengan oven alat incubator memanfaatkan panas keing dari aliran udara yang dihantarkan melalui kinerja listrik. Sedangkan pada kelembapan ,ada beberapa jenis incubator yang memerlukan media air selama periode pertumbuhan mikroba. Lingkungan yang basah memperlambat dehidrasi pada medium sehingga menghindari kondisi lingkungan yang bias (Cappuccino & Sherman, 2001).
 
Inkubator yang lebih rumit juga dapat mencakup kemampuan untuk menurunkan suhu (melalui pendinginan), atau kemampuan untuk mengendalikan kelembaban atau tingkat CO2. Hal ini penting dalam budidaya sel mamalia, dimana kelembaban relatif biasanya> 95% dan pH yang agak asam dicapai dengan mempertahankan tingkat CO2 dari 5%. Aplikasi Timer juga kadang disertakan untuk memudahkan tenaga kerja laboratorium menagtur dan memprogram waktu yang dibutuhkan suatu kuman tertentu dengan suhu dan kelembapan yang mendukung, sehingga kuman yang dihasilkan dapat berkembang dengan baik dan dapat mendukung kinerja dari laboratorium mikrobiologi.
 
Kapasitas yang ditawarkan oleh incubator juga bervariasi,dimulai dari Variasi ukuran inkubator adalah berdasarkan volume seperti : 9.3L, 32L, 56L, 80L, 150L, dan 300L. Sehingga perlu disesuaikan antara berapa banyak sampel yang dapat dihasilkan dalam sehari, seberapa banyak penggunaan sampel yang akan diinkubasi per hari, serta berapa banyak media yang digunakan untuk melakukan uji mikrobiologi dalam satu pasien. Karena penentuan itulah yang mendukung incubator seperti apa,merk apa,kapasitas berapa dan manfaat lainnya yang diperlukan untuk tempat kita bekerja, serta peletakkan alat instrument harus diletakkan ditempat yang strategis dengan meja kerja ruang mikrobiologi.
 
Fungsi lain dari Incubator adalah perangkat yang menghantarkan panas suatu media dengan menggunakan sumber energy listrik serta dapat mempertahankan suhu sesuai dengan yang sudah diprogram oleh tenaga kerja laboratorium.
 
Berdasarkan kegunaannya secara khusus (Collins etal, 2004) Incubator dibagi menjadi beberapa sesuai fungsi dan kebutuhan kita sebagai tenaga kerja laboratorium, sehingga penting untuk mengetahui apa sajakah jenis incubator yang dapat digunakan sesuai kebutuhan kita :
  1. Shaker incubator: inkubator yang dilengkapi dengan pengocok untuk aerasi biakan.
  2. Cooled incubator: inkubator untuk suhu inkubasi dibawah suhu ambient.
  3. CO2 incubator: inkubator yang mampu menyediakan keadaan kaya karbondioksida.
  4. Automatic temperature change incubator: inkubator yang dilengkapi dengan pengatur perubahan suhu otomatis sehingga tidak perlu memindahkan kultur ke inkubator lain saat membutuhkan perubahan suhu secara bertahap
  5. Portable incubator: inkubator jinjing atau mudah dibawa yang umumnya diaplikasikan untuk mikrobiologi lingkungan. Incubator room: suatu ruangan yang diubah menjadi inkubator sesuai dengan keperluan dan syarat mikrobiologisnya.
Adapun jenis lain dari incubator adalah:
  1. Inkubator serbaguna (General Incubator)
  2. Inkubator 2 ruang (Dual Chamber Incubator)
  3. Inkubator BOD suhu rendah (Low Temperature BOD Incubator)
  4. Inkubator multi ruang (Multi Room Incubator)
  5. Inkubator Dingin Peltier (Peltier Cooled Incubator)
  6. Inkubator dengan Jaket CO2 (Air Jacket CO2 Incubator)
  7. Inkubator Goyang (g Incubator)
  8. Inkubator goyang multi-rak (Multi-Stack Shaking Incubator)
Seberapa berdampakkah alat incubator bagi seorang tenaga mikrobiologi? Alat incubator adalah salah satu alat yang krusial, karena dari alat inilah memudahkan para tenaga kerja di mikrobiologi untuk melakukan uji mikrobiologi baik itu kultur, penelitian,uji fermentasi,uji antibiotik,dll. Sehingga dapat membantu dokter untuk menegakkan diagnosa, memberikan resep obat, serta mengetahui langkah tindakan selanjutnya terhadap hasil mikrobiologi sesuai dengan jenis kuman yang telah diidentifikasi.
 
CARA KERJA INCUBATOR :
  • CARA MENYALAKAN INSTRUMENT INCUBATOR
  1. Dipastikan posisi alat incubator berada pada stop kontak dan dekat dengan meja kerja, Hubungkan kabel pada stop kontak yang tersedia.
  2. Ditekan tombol “ON” pada tampilan layar.
  3. Diatur suhu,waktu dan kelembapan sesuai dengan kebutuhan.
  4. Dibiarkan selama 1 hari, agar alat dapat beroperasional secara optimal.
  • CARA PENGGUNAAN INSTRUMENT INCUBATOR
  1. Dipastikan alat selalu dalam keadaan bersih, artinya tidak ada tumpahan media atau sejenisnya yang dapat mengotori rak atau membuat bau tidak sedapa pada alat, setiap pergantian shift lakukan pengecekan serta pembersihan alat.
  2. Disiapkan media yang akan diinkubasi sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati, seperti penulisan identitas yang benar.
  3. Dibuka alat incubator, diletakkan media ataupun tabung yang akan diinkubasi pada rak sesuai dengan ukuran dan kebutuhan. Serta penempatan media diletakkan dengan posisi tutup wadah berada dibawah.
  4. Diatur kembali waktu,suhu,dan kelembapan apabila dibutuhkan, apabila alat sudah diset sebelumnya dan tidak ada perubahan ,makan perubahan tidak perlu kembali dilakukan.
  5. Setelah sudah tersusun sesuai kebutuhan ditutup kembali alat incubator.
  6. Ditunggu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing tenaga kerja laboratorium.
  • CARA PEMBERSIHAN INSTRUMENT INCUBATOR
Pembersihan pada alat incubator dapat dilakukan setiap pergantian shift ataupun jika jumlah pasien yang menggunakan uji inkubasi pada alat tidak terlalu banyak pembersihan dapat dilakukan setiap malam pergantian hari dengan menggunakan alcohol 70% lalu dibersihkan pada rak-rak ataupun dinding –dinding area incubator.
  • CARA MEMATIKAN INSTRUMENT INCUBATOR
  1. Bila proses Incubasi telah selesai, atau alat tidak sedang digunakan dalam jangak waktu tertentu sebaiknya alat dapat dimatikan dengan memastikan tidak ada media didalamya , serta tekan tombol “OFF” pada tampilan layar.
  2. Dilepaskan kabel pada stop kontak.
 
Incubator adalah alat yang digunakan untuk melakukan penginkubasian serta pemeliharaan kultur bakteri selama periode tertentu pada suhu dan kelembapan tertentu dengan tujuan untuk memantau kelangsungan proses pertumbuhan yang telah ditanamkan pada media agar sesuai dengan jenis kuman yang akan ditumbuhkan.
 
Dalam suatu kinerja laboratorium mikrobiologi prinsip yang diterapkan adalah bagaimana caranya suatu bahan uji yang sedang diidentifikasi jenis kumannya,ditanamkan pada suatu media agar-agar yang sudah ditambahkan nutrisi untuk menumbuhkan suatu mikroba lalu dieramkan untuk menunjukkan tumbuh/tidaknya suatu mikroba pada suatu sampel yang dicurigai dengan penggunaan alat incubator yang sudah disetting sesuai kebutuhan, apabila didapatkan hasil terjadi pertumbuhan bakteri pada suatu media yang ditanam berarti akan terjadi tindakan selanjutnya , sehingga dapat dilakukan uji antibiotic untuk penyembuhan.
 
Peranan tenaga kerja laboratorium mikrobiologi dalam menjaga kebersihan dan maintenance secara rutin membantu menjaga alat agar lebih awet dan tahan lama, melakukan pencatatan pada logbook alat incubator, serta re-training perlu dilakukan untuk mencegah human error.
 
 
Sumber : https://andarupm.co.id
 
 
Jika Anda memerlukan Inkubatir dan alat laboratroium lainnya silahkan hubungi kami disini.
  • Telp : 021 8690 6782
  • Fax : 021 8690 6781
  • Whats App : 0816 1740 8900
  • Email : sales@anm.co.id
  • Website : anm.co.id / Alatlabor.com


Tags Moisture Balance, Fungsi Heat Seal Tester, Fungsi Digital Torque Tester, Fungsi Gas Permeability Tester, Pengertian Mikroskop Binokuler, Alat Uji Tarik, Cara menggunakan Tabung Reaksi, Labu Kjeldahl, Fungsi Oil Conten Analyzer, Water Still Iwaki, Compact Conductivity meter LAQUAtwin B-771, Drying Oven Binder ED 23, Humidity tester, Prinsip Kerja Refraktometer, Apa itu Tensile Tester?, Fungsi Torque Tester, Tips Merawat Timbangan Digital, Berbagai jenis Pipet, Hot plate stirrer dan Stirrer bar, Wash Bottle, Fungsi PH Meter bagi kesehatan manusia, Pentingnya Oksigen untuk Tubuh, Thermohygrometer, Preparat Mikroskop, Cara Menggunakkan Oven Dengan Benar, Fungsi Mikroskop

Rabu, 25 Maret 2020

 

Apa Itu Mikrobiologi?

 


Mikrobiologi adalah  salah satu cabang dari disiplin ilmu biologi yang mengkaji makhluk hidup (organisme) berukuran terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang.

Objek kajiannya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea. Virus sering juga dimasukkan, walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup.

Mikrobiologi setara dengan zoologi dan botani, karena ruang lingkup mikrobia mencakup berbagai macam mikrobia dan aspek-aspek biologi, di antaranya fisiologi mikrobia, ekologi mikrobia, sistematika mikrobia, dan mikrobiologi lingkungan. Dalam dunia medis, mikrobiologi merupakan penyimpangan dari keadaan normal yang terjadi dalam struktur atau fungsi tubuh, serta timbulnya perubahan berupa adanya gejala di dalam tubuh.

Berdasarkan jalur kompleks 2 faktor, patogen (sebagai virus) dan manusia (yang dikenai virus) akan menghasilkan penyakit flu. Sementara itu,  berdasarkan jalur kompleks 3 faktor, patogen (protozoa), Vektor (nyamuk), dan manusia (yang dikenai), akan menyebabkan penyakit malaria. Jika berdasarkan jalur kompleks 4 faktor, patogen (bakteri), perantara (tikus), vektor (kutu tikus), dan manusia (yang dikenai), akan mengalami penyakit tipes.

Masuknya penyakit menular ke dalam tubuh dapat terjadi dalam 3 tahapan, yaitu:
  1. Masuknya penyebab (mikroba) yang dapat menginfeksi tubuh melalui oral, air, bahan makanan, atau pun cara-cara lain.
  2. Pertumbuhan penyebab di dalam jaringan inang.
  3. Timbulnya gangguan atau pun kerusakan pada tubuh inang oleh jasad penyebab:
  • kerusakan secara langsung karena jaringan inang digunakan sebagai habitat pertumbuhan jasad penyebab.
  • Kerusakan secara tidak langsung karena jasad penyebab dapat menghasilkan senyawa beracun atau pun senyawa-senyawa perusak lainnya.

Merupakan Bibit Penyakit

Secara sederhana mikrobiologi adalah konsep tentang penyakit dan infeksi yang berasal dari mikroorganisme. Penemu organisme bernama Joseph Lister adalah orang pertama yang melakukan langkah pencegahan infeksi sesudah operasi pembedahan dengan menggunakan teknik aseptik. Lister menggunakan larutan fenol encer untuk menutup luka atau pun sebagai aerosol selama prosedur operasi pembedahan.

Mikroorganisme bagi Kehidupan Manusia

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil dan hanya bisa diamati dengan bantuan mikroskop. Mikroorganisme ada yang tersusun dari satu sel (uniseluler) dan ada yang tersusun atas beberapa sel (multiseluler). Walaupun organisme uniseluler hanya tersusun atas satu sel, mikroorgnisme tersebut menunjukkan semua karakteristik organisme hidup, yaitu bermetabolisme, bereproduksi, berdiferensiasi, melakukan komunikasi, melakukan pergerakan, dan berevolusi.

Organisme yang termasuk ke dalam golongan mikroorganisme adalah bakteri, archaea, fungi, protozoa, alga mikroskopis, dan virus. Bakteri, virus, dan archaea termasuk ke dalam golongan prokariot, sedangkan fungi, protozoa, dan alga mikroskopis termasuk ke dalam golongan eukariot.

Mikroorganisme terdapat di mana-mana. Interaksinya bersama mikroorganisme atau dengan organisme lain dapat berlangsung dengan cara aman dan menguntungkan, maupun merugikan. Mikroorganisme juga sering diasosiasikan dengan penyakit-penyakit infeksi atau pembusukan makanan. Namun, mayoritas mikroorganisme justru memberikan kontribusi bagi keseimbangan ekosistem lingkungan hidup, khususnya bagi kesejahteraan umat manusia.

Sebagian kecil mikroorganisme bersifat patogen. Mikroorganisme alami yang hidup di dalam tubuh manusia disebut mikroorganisme normal atau flora normal. Meskipun flora normal ini tidak patogen, dalam keadaan tertentu, ia bisa menjadi patogen dan menimbulkan penyakit infeksi.

Pengamatan Mikroorganisme

Mikroorganisme hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Mikroskop kemungkinan suatu objek kecil dapat dilihat melalui peningkatan resolusi dan kontras. Resolusi atau budaya pisah adalah kemampuan sistem lensa mikroskop untuk memisahkan dua titik yang berdekatan dengan spesimen atau objek.

Sumber : https://www.halodoc.com

Senin, 23 Maret 2020

 
 
 
Inkubator adalah dioperasikan perangkat untuk mengontrol kondisi lingkungan seperti suhu dan klembapan. Laboratorium Inkubator sering digunakan untuk mempelajari pertumbuhan bakteri, atau memberikan lingkungan yang sesuai untuk kondisi reaksi biologis atau bakteri berkembang biak kimia.Ketika kita tanpa menggunakan inkubator laboratorium, bakteri tidak dapat tumbuh.

Penyebab bakteri tidak dapat tumbuh karena suhu dan kelembaban yang diperlukan untuk pertumbuhan bakteri karena tidak bias diperlukan dicapai.Oleh inkubator laboratorium di Biologi.Inkubator laboratorium yang sering digunakan dalam biologi adalah jenis pemanas inkubator Laboartroium (pemanasan).

Inkubator Binder BD 115 adalah inkubator sering digunakan di laboratorium biologi. Inkubator Binder BD 115 memiliki kapasitas 150 ruang liter inkubasi, sangat mudah untuk melakukan penelitian dengan sampel bakteri yang banyak. Inkubator Binder BD 115 memiliki kisaran suhu 5 ° C - 100 ° C konveksi dan memiliki port USB untuk merekam data.

Selain itu ada juga tanda Memmert Binder, Memmert Inkubtaor yaitu 30 dengan kisaran suhu antara 10 ° C - 80 ° C menggunakan Circulator teknologi udara dipaksa mempertahankan suhu Memmert Inkubator stabil.Dengan kapasitas 32 liter dapat digunakan untuk penelitian di laboratorium dengan skala ukuran kecil.
 
 
Berikut ada daftar inkubator lab berkualitas yang Kami jual :
 
 
 
 
Sekian dari artikel diatas, jika Anda memerlukan inkubator laboratorium dan alat laboratorium lainnya silahkan hubungi kami disini.
  • Office : Jl.Radin Inten II No.61A Duren Sawit Jakarta Timur
  • Telp : 021-8690-6782
  • Fax : 021-8690-6781
  • Phone : 0816-1740-8900
  • Email : sales@anm.co.id

Senin, 02 Maret 2020



Virus Corona sudah menyerang ribuan orang di berbagai negara dan menelan ratusan korban. Agar tidak terkena infeksi virus Corona, ada beberapa cara mudah yang bisa Kita lakukan untuk mencegah penularan coronavirus.

Penyebab coronavirus adalah coronavirus jenis baru yaitu novel coronavirus 2019 (2019-nCoV). Penyakit ini masuk dalam golongan virus penyebab severe acute respiratory syndrome (SARS) dan Middle-East respiratory syndrome (MERS).

Langkah Mencegah Penularan Virus Corona

Virus ini diduga berasal dari hewan, seperti : kelelawar dan unta dan juga bisa menular dari hewan ke manusia atau dari manusia ke sesama manusia. Penularan antarmanusia kemungkinan besar karena percikan dahak saat batuk atau bersin.

Saat terinfeksi virus Corona, seseorang akan mendapati gejala mirip flu, seperti : demam, batuk, dan pilek tapi beberapa hari setelahnya, orang yang terkena infeksi bisa mengalami sesak napas pada paru-paru (pneumonia).

Sampai saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan infeksi virus Corona ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingati agar masyarakat tidak menganggap remeh penyakit ini dan selalu wasapada untuk melakukan pencegahan.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi virus Corona adalah :

1. Mencuci tangan dengan benar

Mencuci tangan, ya hal sederhana ini bila dilakukan dengan benar bisa efektif untuk mencegah penyebaran virus 2019-nCoV. Cuci tangan dengan air mengalir dan juga sabun, kurang-lebih selama 20 detik. Bilas seluruh bagian tangan hingga bersih dari punggung tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari, hingga kuku.

Jika ada kendala menemukan air dan sabun, Kita bisa membersihkan tangan dengan hand sanitizer. Gunakan produk hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60% agar lebih efektif membasmi kuman.

Cucilah tangan dengan teratur sebelum dan setelah makan, setelah menggunakan toilet, setelah menyentuh hewan, membuang sampah, serta setelah batuk atau bersin.

2. Pakai masker saat beraktivitas

Ada 2 tipe masker yang bisa Kita digunakan untuk mencegah penularan virus Corona, yaitu masker bedah dan masker N95.

Masker bedah atau surgical mask merupakan masker sekali pakai yang umum digunakan. Masker ini mudah ditemukan, harganya terjangkau, dan nyaman dipakai, sehingga banyak orang yang menggunakan masker ini saat beraktivitas sehari-hari.

Cara pakai masker bedah yang benar adalah sisi berwarna pada masker harus menghadap ke luar, sementara sisi dalamnya yang berwarna putih menghadap wajah dan menutupi dagu, hidung, dan mulut. Sisi berwarna putih terbuat dari material yang dapat menyerap kotoran dan menyaring kuman dari udara.

Meski tidak sepenuhnya efektif mencegah paparan kuman, namun penggunaan masker ini tetap bisa menurunkan risiko penyebaran penyakit infeksi, termasuk infeksi virus Corona.

Sedangkan masker N95 adalah jenis masker yang dirancang khusus untuk menyaring partikel berbahaya di udara. Jenis masker inilah yang sebenarnya lebih direkomendasikan untuk mencegah infeksi virus Corona. Meski demikian, masker ini kurang nyaman untuk dikenakan sehari-hari dan harganya pun relatif mahal.

Ketika melepaskan masker dari wajah, baik masker bedah maupun masker N95, hindari menyentuh bagian depan masker, sebab bagian tersebut penuh dengan kuman yang menempel. Setelah melepas masker, cucilah tangan dengan sabun atau hand sanitizer, agar tangan bersih dari kuman yang menempel.

3. Menjaga imune (daya tahan tubuh)

Imune atau daya tahan tubuh yang kuat bisa mencegah berbagai macam penyakit. Untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, Kita bisa mengonsumsi makanan sehat, seperti sayuran dan buah-buahan, dan makanan berprotein, seperti telur, ikan, dan daging tanpa lemak.

Dan Kita juga harus rajin merawat kesehtana jasmani dengan rutin berolahraga, tidur yang cukup, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari penularan virus Corona.

4. Tidak pergi ke negara terjangkit

Tidak hanya di Tiongkok, penyakit infeksi virus Corona juga sudah merebak ke beberapa negara lain, seperti : Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, India, Amerika Serikat, dan bahkan Eropa. Virus Corona juga sudah terkonfirmasi ditemukan di negara-negara tetangga Indonesia, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Kita disarankan untuk tidak bepergian ke tempat-tempat yang sudah terkonfirmasi terdampak infeksi virus Corona atau berpotensi menjadi lokasi penyebaran coronavirus.

5. Tidak mengonsumsi hewan yang berpotensi menularkan coronavirus

Coronavirus jenis baru ini diperkirakan berasal dari hewan-hewan tertentu, seperti kelelawar, unta, dan kucing. Oleh karena itu, hindarilah konsumsi hewan-hewan tersebut.

Jika ingin mengonsumsi daging/ikan, pastikan daging atau ikan tersebut sudah dicuci dan dimasak hingga benar-benar matang. Hindari mengonsumsi daging atau ikan yang sudah tidak segar atau busuk.

Bila Anda mengalami gejala flu, seperti batuk, demam, dan pilek, yang disertai lemas dan sesak napas, apalagi bila dalam 2 minggu terakhir Anda bepergian ke Tiongkok atau negara-negara lain yang sudah memiliki kasus infeksi virus Corona, segeralah periksakan diri ke dokter agar dapat dipastikan penyebabnya dan diberikan penanganan yang tepat.


ANM

Klik Disini ↓ Chat Langsung

Klik Disini ↓ Chat Langsung
0816-1740-8900

Kontak


-
Jl. Radin Inten II No. 61A Duren Sawit - Jakarta Timur 13440

-
0816-1740-8900

-
sales@alatlabor.com

-
sales@anm.co.id

-
http://www.alatlabor.com

Signature

Presented By PT. Anugrah Niaga Mandiri

Popular Posts

Blog Archive